Header Ads

Kapitalis dalam Berekonomi, Komunis dalam Menjalankan Pemerintahan

Cita-cita Bung Hatta sang bapak bangsa yg pernah  diasingkan oleh Korporasi Asing jauh di Banda sana, beliau bercita cita untuk menjadikan Koperasi menjadi soko guru ekonomi Indonesia. 

Namun nampaknya masih butuh waktu yang lama, minimal sampai oknum-oknum pejabat pencari rente asing akan terserang stroke dalam segera.

Itupun jika tiada pewaris tahta dgn pemikiran yg sama, meski benih-benih terus dipupuk khususnya di struktural organisasi yg memiliki majority value dan buzzer-buzzer 'pahlawan' dengan tanda jasa yg kini duduk manis sebagai komisaris BUMN di Harare, ibukota Zimbabwe.

Landasan bernegara menjadi dalih atas standar ganda, mengaku pancasilais guna menjadi topeng dari wajah asli mereka yang Kapitalis dalam berekonomi, dan Komunis dalam menjalankan pemerintahan. 

Untuk melawan tatanan zalim memang dibutuhkan gerak langkah yg dibalut paduan suara yang baik, kuat dan seirama. 

Koperasi yg dikelola dengan profesional dan proporsional ada solusinya. Sejarah lewat cita cita pendiri bangsa kembali menjadi solusi atas kondisi hari ini.

Permusyawaratan Rakyat sudah tiada, tergantikan oleh Demokrasi sebagai sistem operasi yg buta mata hati, meski khilafah juga bukanlah sebuah opsi, tapi menjadikan Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat. Tugas kita mewujudkannya.

"Tindakan jauh lebih penting dibanding kata-kata"
- Mohammad Hatta -

Just my 2 cents,
Dicky Rinaldo

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.