Header Ads

Apa Kesamaan VOC dan Sosial Media Favorit kamu?

Efek tampilan homepage di sosial media yang berbeda disetiap orang dengan dalih personalisasi menyebabkan perpecahan atas dua kelompok yang berlawanan (polarisasi). Padahal mereka hanya ingin membuat kita betah berlama-lama didepan layar bermain social media. yang pada akhirnya tujuan mereka ada uang. Sebab semakin lama kita mengakses social media, maka akan semakin banyak mereka menghasilkan uang.




Social media mendapatkan uang dari iklan. Jadi, Customer dari Youtube, Facebook dsb adalah Pengiklan. Sementara Youtube, Facebook dkk adalah tokonya. Jadi, KITA adalah produk dari Youtube, Facebook dan lain sebagainya, karena social media mengumpulkan semua data dan behaviour kita. Jadi video apa yg kita suka, produk apa yg kita stalking terus reviewnya, Sampai kecendrungan politik apa yg kita minati semua dikumpulkan oleh social media. Inilah yang dinamakan jual beli data.

Jadi mereka membuat sistem agar kita betah berlama-lama mengakses social media. Karena semakin lama kita mengakses, maka semakin sering kita melihat iklan. Sehingga mereka semakin banyak mendapatkan uang. Mereka adalah perusahaan, orientasi perusahaan adalah uang, kapitalisme landasannya uang.

Social media adalah produk kapitalis. Investasi yang masuk ke sosial media adalah wujud dari koalisi asing yang bersatu untuk melakukan penjajahan dengan melakukan serangan 'senjata' untuk menjajah pola pikir negara yang ditarget. Mereka bukan sekedar membakar uang, mereka tetap mencari uang. Polanya agak mirip seperti yang Korporasi VOC Belanda dan Korporasi EIC Inggris  lakukan dulu, sama sama menjajah. Bukan lagi untuk meraih wilayah atau rempah, tapi guna mendapatkan market yg renyah.

Dan jika nanti mereka lakukan IPO, saran sy jgn beli saham startup mereka yg punya fundamental aneh dengan suntik suntik 'bakar uang'. Bagi mereka pengguna sosial media adalah target. Indonesia adalah market besar, dan Indonesia adalah target market yang mereka serang.

Disaat yang bersamaan, ada penonton yang termakan video, ada kreator yang terpengaruh algoritma, ada brand yang hanya mementingkan profit, dan platform social media seperti facebook, youtube, instagram, tik tok dll yang memfasilitasi dan membiarkan ini semua terjadi. 

Dan yang lebih gila lagi, kita semua adalah pelaku dan korban...

Efeknya lebih gila dibanding TV, Youtube Lebih dari TV...

Ya, Youtube lebih berbahaya dibanding TV...!!

Lalu dimana pemerintah? menurut saya, mereka hanya sekelompok elit yg penuh bualan dan kepentingan golongan. Bahkan menggunakan BuzzeRp untuk meraih ATENSI publik atas Nirprestasi di Berbagai Lini.

Selamat Pagi Dunia Tipu-Tipu!



-Dicky Rinaldo-

Terinspirasi dari SkinnyIndonesian24 


 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.